Saya memiliki hobi mengumpulkan aneka jenis resep masakan. Resep-resep yang saya temukan dari berbagai majalah dan koran saya gunting kemudian saya buat kliping. Entah sudah berapa banyak resep yang terkumpul, hingga akhirnya semuanya habis terbakar pada kejadian kebakaran besar yang menimpa daerah saya beberapa tahun yang lalu. Sampai hari ini pun hobi saya tidak pernah berubah browsing resep di internet, blog walking dari satu blog ke blog yang lain.
Perkenalan saya dengan dunia baking bermula pada tahun 2012, untuk pertama kalinya saya mengikuti kursus yang di adakan oleh NCC di Matraman, waktu itu saya belajar membuat kukis hias yang diajarkan langsung oleh Ibu Fatmah Bahalwan. Kemudian berlanjut dengan kursus-kursus yang lain diantaranya kursus aneka pie, cake dasar, aneka drop cookies hingga kursus masakan Palembang populer. Selain mengikuti kursus di NCC saya juga beberapa kali mengikuti kursus yang diadakan oleh Toko Berkat Jatinegara. Dari mengikuti kursus-kursus itulah saya jadi mulai rajin mempraktekkan resep-resep yang saya peroleh ketika kursus. Uji coba resep dari satu resep ke resep yang lainnya.
Laskies. Saya lupa kapan Laskies ini mulai ada, yang saya ingat nama Laskies ini adalah nama pemberian dari salah seorang sahabat. Voting kebeberapa teman dan mereka menyukai nama ini. Laskies!. Nama Laskies itu sendiri diambil dari nama belakang saya, dengan penambahan kata Cookies dibelakangnya, jadilah Laskies!. Awal mula ide nama Laskies muncul, saya mencoba membuat logonya, sederhana. Sangat sederhana!.
awal mula Laskies muncul |
Laskies saya simpan rapi dalam tumpukan file. Jauh dalam mimpi-mimpi saya. Saya masih disibukkan dengan ujicoba berbagai resep. Membangun awareness dikalangan temen-temen saya dikantor dengan sering membagikan kue-kue hasil buatan saya. Saya ingin mereka tahu kalau saya bisa membuat kue meski rasanya belum seenak yang dijual ditoko-toko kue ternama di Jakarta. Dan itu berhasil!.
Di tahun 2013, saya berencana untuk memulai jualan kukis, paket kue kering lebaran, namun keinginan itu hanya saya simpan dalam coretan-coretan kertas seperti ini, tidak ada realisasi atau lebih tepatnya tidak memiliki keberanian untuk memulai.
Hingga di tahun 2014, memanfaatkan momen lebaran saya memcoba memwujudkan impian dan keinginan saya, berjualan kue kering. Mulailah dibuat perencanaannya, membuat jadwal belanja bahan-bahan kue, membuat tester, membagikan tester, terima orderan hingga kapan saya harus membuat semua pesanan hingga pesanan-pesanan tersebut dikirim.
Semua terjadwal dan harus tepat waktu. Karena saya hanya memiliki libur sabtu minggu untuk mengerjakan semua pesanan tersebut, dan saya tidak ingin waktu ibadah selama Ramadhan terganggu karena terlalu sibuk mengerjakan pesanan. Beruntung saya memiliki saudara-saudara perempuan yang siap membantu, ada Mas yang menemani keluar masuk pasar dan membantu mendesain ulang logo Laskies. Maka jadilah Laskies seperti ini:
|
Laskies, masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak yang harus di perbaiki disana sini. Dari segi rasa, tampilan hingga kemasan. Masih harus banyak belajar.Harus!. Membuka kembali ilmu-ilmu pemasaran yang pernah dipelajari dulu semasa kuliah. Jeli membaca peluang dan mulai belajar memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan online. Mengikuti beragam workshop dan seminar kewirausahaan mandiri untuk menambah ilmu dan wawasan.
Saat ini, satu langkah sudah terlewati, tetapi masih banyak langkah yang harus dilewati. Perjalanan masih panjang dan mungkin tidak mudah. Semoga semua tidak berhenti sampai disini.
Alhamdulillah.. Ya, Alloh terima kasih atas segalanya. Terima kasih.